Kelebihan SMK daripada SMA

Barusan gak sengaja nemuin ijazah saya di tumpukan rak buku, tanpa pikir panjang saya bernostalgia dengan nilai nilai saya waktu STM dulu. Hmm kalau bisa dibilang sih lumayan lah.. lebih dari cukup malahan. Dulu saya study di SMKN 2 Depok tepatnya di jurusan Teknik Informatika, kalau orang jogja bilang sih STM Pembangunan Yogyakarta. Dulu nge-habisin waktu 4 tahun buat study disana, maklum, disana menerapkan 4 tahun pelajaran, 3 tahun buat study di sekolah, 1 tahun terakhirnya buat PKL/Magang/kerja. Lama juga yah? :) Tapi 4 tahun alhamdulillah selesai dengan lancar lancar saja.

Dulu waktu masih STM (SMK), banyak yang beranggapan bahwa kalau sekolah di SMK itu identik dengan Sekolah Tanpa Mikir (red: bahasa "Gaul" STM), Sekolah anak nakal, dan (maaf) sekolah orang yang tidak mampu. Mengapa saya bisa katakan seperti itu? Karena saya tahu dimasyarakat sudah berkembang paradigma bagaimana sebuah SMK dianggap sebagai pilihan terakhir.

Kata yang biasa muncul adalah "sudah, yang penting sekolah. Itu menandakan pesimisme terhadap SMK masih ada, dan menjadi sekolah anak nakal karena kebanyakan yang menjadi pusat anak nakal bukan STM negeri, melainkan swasta, walaupun semuanya tergantung faktor lain, seperti lingkungan dan pergaulan.

Masih dalam lingkup paradigma. Kebanyakan orang tua yang dulunya lulusan SMA, tidak tahu seperti apa itu SMK. Yang mereka tahu SMK hanya praktik terus menerus pembelajarannya. dan tak ada pelajaran teorinya, seperti Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Kimia, Fisika, Biologi, dll. Paradigma itupun menurun kepada anak mereka yang akan lulus SMP, sehingga mendorong anak mereka untuk masuk ke SMA, itupun kadang tak terlepas dari peran guru sendiri, yang lebih menyukai anak didiknya masuk ke SMA favorit.

Hal itu tak lain dan tak bukan karena citra sekolah. Dulu waktu masih masih SMP (SMP N 1 Kalasan, Selman, Yogyakarta) banyak sekolah SMP yang lain (bukan sekolah saya dulu tentunya, hhe) memajang promosi sekolah SMA-SMA favorit di papan pengumuman mereka. Inilah yang membuat berkembangnya paradigma di kalangan siswa untuk masuk ke sekolah favorit tersebut. Dan sekali lagi, SMK hanya dipilih sebagai "THE LAST OPTION".

Kalau boleh saya jawab dari pernyataan diatas,
"Persetan dengan itu semua! Semua penrnyataan tersebut salah besar! Paradigma yang bodoh! Itu pembangunan mental yang salah!"

Kenapa saya bisa bilang begitu?? Jujur, saya sudah capek mendengar ataupun membaca kata2 yang merendahkan harkat SMK. Sebenarnya saya ingin sekali menuangkan uneg-uneg ini dari dulu. Saya sendirilah bukti bahwa SMK bisa lebih unggul. Kita harus sadari bahwa tak semua lulusan SMA maupun SMK bisa melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah, karena mahalnya biaya pendidikan, belum masalah pergaulan anak keluar.

Ada beberapa alasan,

Yang pertama
Jika SMA tak melanjutkan kuliah, MAU KERJA APA?? Sekarang kerja butuh skill bung, seantero dunia pun jika mau melamar pekerjaan, pasti ditanya, KEAHLIAN KAMU APA?? PUNYA KETRAMPILAN APA?? Kalaupun dia bisa masuk, 98 Persen pasti karena relasi orang dalam.
Secara rasional, setiap orang akan menikmati yang namanya ketrampilan, cuma tempatnya beda. Kalau di SMA hanya teori saja, kalau di SMK??
Jebret!! Teori dan ketrampilan pun dapet. SMK pun bisa melanjutkan kuliah lho, saya sendiri buktinya.. alhamdulillah :)

Yang kedua
SMK juga sudah ada yang berstandar internasional alias ISO. Itu sama halnya dengan mengundang investor atau perusahaan untuk mencari lulusan sekolah SMK tersebut. SMK saya (SMKN 2 Depok Yogyakarta) pun sudah memiliki ISO lho.. (promosi neh,, hhe).
SMA pun juga ada, tapi menurut saya itu cuman buat meningkatkan fasilitas sekolah saja, begitu keluar? Tetoott...!!!

Yang ketiga
SMK mengajarkan untuk hidup MANDIRI. Maukah kalian menyenangkan orangtua anda? Pasti semuanya akan menjawab mau, karena itu adalah kewajiban seorang anak kepada orangtua. SMK kan mencetak untuk lulus dan siap kerja. jadi kalau anda lulus (dengan nilai baik, dan etos kerja yang tinggi ) dari SMK, anda bisa yang dicari oleh industri, bukan anda yang mencari pekerjaan.

Mungkin hanya itu sekelumit pandangan saya tentang SMK, walaupun tidak semua lulusan SMK bisa seperti itu, tapi saya tekankan, itu bukan karena faktor SMK itu sendiri, tapi karena faktor INDIVIDUNYA.

Kesimpulan:
  • SMK Lebih unggul dari SMA
  • SMK juga diajarkan pendidikan yang sama dengan SMA, seperti Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Kimia, Fisika, Biologi, dll.
  • Diperlukan perubahan paradigma bagi orangtua dan guru tentang SMK
  • SMK mencetak siswa yang siap kerja dan berani berkompetisi

so, tunggu apalagi..?
^^

0 komentar:

Posting Komentar